Eltanin mendesah panjang saat ia menatap naga tersebut. Tubuhnya yang berkabut dan ditutupi oleh helai-helai asap tipis dengan latar belakang apel keemasan tampak mengancam. Ia mendekati dengan langkah lambat, merenungkan situasi sulitnya.
"Sepertinya kau tengah dibebani banyak kekhawatiran," ujar Ladon, merasakan kecemasan sang raja.
"Aku..." Eltanin terengah. "Ibuku memberitahuku tentang Felis dan bagaimana hubungan dia dengan... aku."
Ladon merayap turun sedikit dari pohon dan meluruhkan tubuhnya. Kepala besarnya berada tepat di depan mata Eltanin. Matanya yang merah berbinar. "Jadi?"
"Jadi?" Eltanin terkejut dengan balasan satu kata itu. "Maaf, tapi ini bukan sekadar situasi 'jadi'! Banyak hal telah berubah sejak ibu menceritakan tentang Felis!" ia membentak sambil matanya yang hitam menatap dalam ke mata merah Ladon.