Bab 474: Satu-Satunya Daging dan Darah

Setelah hujan lebat selama tiga hari, banyak pohon persik yang basah kuyup.

Nyonya Wei sedang memperbaiki cabang persik yang patah dengan kain.

"Nyonya, sebenarnya, mereka bisa tumbuh lagi tahun depan." Ping'er merasa tidak perlu. Pohon itu tidak akan sakit.

Nyonya Wei tidak mengatakan apa-apa.

Ada ketukan di pintu dari depan.

Setelah Ping'er pergi melihat, ia melaporkan, "Nyonya, itu Tuan Muda."

Nyonya Wei berhenti dalam aksinya.

… .

Guo Huan mengunjungi Nyonya Wei dan kembali ke halaman Nyonya Tua Wei. Dia mengobrol dengan Nyonya Tua Wei sepanjang sore.

Nyonya Tua Wei mendesah. "Apakah kamu tidak merasa terganggu oleh saya?"

Guo Huan tersenyum. "Mengapa saya akan? Saya mendapat banyak manfaat dari mendengarkan Anda."

Nyonya Tua Wei terhibur. "Anak ini... kalau saja Xiao Qi setengahnya seakal kamu, aku akan merasa malu untuk menemui kakek dan ayahnya!"