```
"Saya tidak bermaksud mengabaikannya." kata Ava gugup sambil tangannya dan kakinya bergetar. "Saya... saya pikir saya sudah memberinya substansinya, tapi ternyata saya memberinya sesuatu yang lain."
"Saya mengerti." Pria berpakaian perawat itu berkata dengan tenang, menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinganya. "Dia sudah baik-baik saja sekarang dan akan meninggalkan rumah sakit malam ini." katanya. "Tahukah kamu betapa sulitnya meyakinkan pria itu untuk menahan dia di sini? Tahukah kamu berapa banyak kerugian yang telah kamu biarkan karena kelalaianmu itu?" Dia meraih segenggam rambutnya dan menariknya ke bawah dengan kuat sehingga Ava menjerit kesakitan.
"T... Tolong."
"Kamu punya satu tugas saja. Hanya satu hal kecil. Kami sudah membuat pengalihan, kami membuat mereka menjauh dari bangsal selama berjam-jam." Dia terus menyerang sambil air mata mulai jatuh dari sisi mata Ava.
"Saya sangat menyesal." ia menangis.