Yetta Astir mengambil pakaiannya, membuka pintu, memutar kepalanya dan menyelinap ke kamar Basil Jaak, lalu membanting pintu itu tertutup.
Menghadapi perilaku dominan Yetta Astir, Basil Jaak hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa daya. Tepat ketika ia hendak menutup pintu untuk tidur, ia tiba-tiba teringat bahwa ia belum memperingatkan Yetta Astir tentang kaburnya gembong narkoba wanita dari penjara. Ia tidak bisa tidak beranjak dari kamarnya untuk mengetuk pintu kamar Yetta Astir.
Namun, begitu tangannya menyentuh pintu, Basil Jaak tiba-tiba mendengar suara pergelutan yang samar dari dalam kamar. Hatinya langsung merasa ada yang tidak beres, dan ia pun tidak jadi mengetuk pintu, malah menendang pintu itu terbuka dengan satu kaki.
Dalam pantulan cahaya bulan, Basil Jaak melihat bayangan langsing berdiri di kepala tempat tidur, satu tangan memegang pistol, yang lain mencekik leher Yetta Astir.