Unduh Aplikasi
75% Jadi Idol k-pop asal Indonesia SM / Chapter 15: 15. Guru magang jadi lawan main

Bab 15: 15. Guru magang jadi lawan main

Sesampainya di rumah, gadis itu dikirim file dokumen nilai rapor dari kelas 10 sampai Kelas 12.

"Alhamdulillah nilai ku bagus semua, apa bisa gak ya daftar di Universitas Korsel?" Gumamnya sambil berpikir.

"Biar kucoba dulu" Tambahnya lalu mencoba mengirimkan file nilai rapor ke website pendaftaran universitas Korsel. Di sana tidak ada ujian nasional yang ada ujian sekolah. Dan dia sudah melaksanakan Ujian sekolah sebelum kedatangan CIX, makanya dia tak pernah datang ke sekolah hanya sibuk latihan cheers.

Yang pertama Global Cyber University dan kedua Konkuk University. Dia sudah pernah mencoba daftar kuliah di Indonesia, tapi sayangnya gak diterima atau dia melakukan SNMPTN. Kalo mau daftar lagi, dia bisa kok daftar dengan SBMPTN.

"Bismillah semoga diterima" Gumamnya dan dia menunggu pengumuman. Gadis itu mendaftar dengan menggunakan HP karena simpel padahal ada laptop. Cuma lagi malas chargeran.

Gadis itu disuruh menunggu besok, membuat gadis itu kecewa.

"Yah kenapa besok? Padahal aku mau ke Jakarta untuk reading naskah dan syuting"

"Oke tenang kan bisa lihat nanti ketika ada waktu luang" Tambahnya tenang.

Setelah itu, dia melihat isi pesan WA dari bang Ridho, cowok yang pernah casting dirinya.

R : "assalamu'alaikum dek ini saya, mingat?"

C : "Waalaikumsalam iya ingat. Ada apa ya mas?"

R : "Begini, kita readingnya di Jakarta jadi kamu dan para pemain di sini yang sudah diterima, akan dijemput masing-masing menggunakan mobil ya. Bisa kirimkan alamat kamu gak?"

C : "Oke mas, sebentar ya saya kirimkan dulu"

(Mengirimkan denah lokasi rumah)

R : "Oke siap ya, assalamu'alaikum"

C : "Waalaikumsalam"

Dan pesan ditutup. Gadis itu juga mendapat pesan dari Ifah dan Nana. Mereka berdua juga lolos audisi pameran sebagai Nadia dan Lisa. Mereka punya grup chat untuk ketiganya yang bernama "3 kpop lovers"

Ifah&Nana : "Assalamu'alaikum, Alicia Nanda"

Cia : "Waalaikumsalam my bestfriend"

Nana : "We have good news for you"

Cia : "What is that?"

Ifah : "Begini, ingat gak sama bapak Endra?"

Cia : "Ingat dia kan pernah jadi gurung magang bahasa Inggris bareng miss Dwi. Why?"

Nana : "Gini, bapak itu jadi lawan main kamu di sinetron kita loh!"

Cia : "Wah benaran Na?😯

Ifah : " Iya tuh gak nyangka sih dia mau ikut syuting tapi cocok juga soalnya wajahnya cakep"

Melihat itu, pipi gadis itu memerah salting.

Nana : "Ciee... Guru magang kesukaan kamu malah jadi lawan main. Gimana deg-degan gak tuh?"

Cia : "Aduh apaan sih?"(dengan emoji kesal)

Padahal aslinya mah gadis itu tersenyum.

Ifah : "Cocok tuh mana ada scene jadi suami istri lagi"

Cia : "Iya tahu aku sudah lihat kok novelnya, sudah lama. Lah aku gak tahu kalo dia jadi lawan main".

Nana : " Dan juga Ifah akan beradu akting dengan Rey Mbayang, loh itu loh penyanyi ganteng"

Cia : "Oh benaran?"

Keduanya : "Iya Cia"

Cia : "Kok kalian bisa tahu ya nama pamerannya?"

Ifah : "Itu kita lihat di madingnya waktu audisi dan ada nama bapak Endra dan Rey Mbayang"

"Aduh deg-degan banget nih itukan guru magang kesukaanku" Gumamnya.

Ifah : "Cia, are you okay?

Nana : " Ada apa? Kok diam?"

Cia : "Aku baik kok, alhamdulillah"

Cia : "Sudahlah aku mau beresin barang"

Lalu dia menutup chat grup dan melakukan pengemasan barang. Gadis itu memikirkan dan malah senyum-senyum sendiri. Lalu ada bunyi HP Cia dan gadis itu mengangkatnya. Yang nelpon dirinya adalah Jinyoung oppa.

"Halo oppa, it's your?" Tanya Cia ragu.

"Yes, it's me. How are you now?" Jawab Jinyoung.

"I can't believe you. Can we VC?" Tanya Cia ragu.

"Off course" Jawabnya. Lalu gadis itu mengubahnya jadi VC. Dan menampilkan wajah masing-masing. Keduanya jadi tersenyum malu.

"Hai!" Sapa mereka bersamaan dan membuat keduanya jadi salah tingkah sendiri.

"Oke, Have you arrived in South Korea yet?" Tanya Cia.

"Not yet, we are still on the plane" Jawab Jinyoung dan ada Hyunsuk di sampingnya, menyapa Cia dan gadis itu membalas ramah.

"Hai Cia" Sapa Hyunsuk semangat.

"Hai juga Hyunsuk-si" Jawab Cia.

"Jangan memakai formal ya Cia, oke" Ujar Hyunsuk dan Cia mengangguk.

"Oke, Hyunsuk-ah, benarkah?" Tanya Cia memastikan.

"Oh ya, kamu benar" Jawab Hyunsuk sambil tersenyum tipis.

"Okey, sudahlah Hyunsuk-ah" Ujar Jinyoung.

"Dadah Cia, aku akan kirim pesan untukmu ya!" Kata Jinyoung ke Cia.

"Oke,Hati-hati ya kalian" Ucap Cia dan VC diakhiri dan diapun melanjutkan mengemas barang-barangnya kedalam koper dan tas lainnya.

Lalu datang bundanya masuk ke dalam kamarnya, membantu mengemas barang-barangnya.

"Oh ya nak, gak nyangka kamu ya mau kuliah" Kata bunda memulai pembicaraan.

"Alhamdulillah bunda, sekarang tinggal tunggu pengumumannya saja" Jawab Cia.

"Iya semoga bisa diterima ya" Balas bundanya lembut.

"Apakah bunda gak masalah aku pergi lagi?" Tanya Cia.

"InsyaAllah bunda ikhlas kok demi masa depan kamu" Jawab bunda tenang.

Lalu mereka berpelukan.

"Maaf ya bunda jika aku belum jadi anak yang baik dan InsyaAllah dengan ini aku akan sukses dan membuat kalian naik umroh ya" Kata Cia dalam pelukan bundanya.

"Mau kamu gagal atau sukses kami akan mendukungmu nak, asalkan kamu sehat dan baik-baik saja di sana" Balas bundanya sambil mengelus rambut panjang sang anak.

"Semoga kedepannya, kita duet nyanyi ya bunda" Tambah Cia sambil menatao bundanya lembut.

"InsyaAllah nak, bunda mau" Balas bundanya senang lalu mencium kening sang anak.

"Bayi kecil bunda" Tambahnya sambil memeluk erat putrinya yang akan berusia 19 tahun pada tanggal 30 Mei.

"Kok bayi kecil sih bun? Kan aku sudah besar" Protes Cia sambil melepas pelukan bundanya, memajukan bibirnya, kesal.

"Iya dulu kamu itu masih kecil banget dan sekarang sudah sebesar dan secantik ini" Kata bundanya.

"Alhamdulillah mungkin berkat kalian, aku masih hidup sampai sekarang" Balas Cia tenang.

"Iya kamu tahu kan dokter di rumah sakit Dumai tempat kamu dilahirkan bilang bahwa usia kamu tidak sampai 5 tahun dan alhamdulillah ini sudah sampai 18 tahun selama kamu hidup" Jelas bundanya sambil tersenyum haru.

"Alhamdulillah karena Allah yang telah memberikan kesehatan dan kalian berdua sebagai perantara" Balas Cia tenang. Lalu mereka berpelukan. Sedangkan sang ayahnya menginap di kampungnya, biasa lagi kangen keluarganya.

Sekarang mereka melanjutkan mengemas barang-barangnya. Gadis itu tak lupa untuk memasukkan paspor dan KTP nya. Untung saja paspor dan KTP sudah dibuat ketika dia berumur 17 tahun. Jadi dia gak buat paspor dan KTP lagi.

Selesai, gadis itu tidur bersama bundanya di kamar.

Keesokan paginya jam 7, gadis itu bangun dan bersiap-siap mulai dari mandi, sarapan, makeup dan menunggu mobil jemputan. Barang-barangnya sudah disiapkan di luar dan gadis itu duduk di sofa sambil menunggu. Bukan hanya dirinya yang duduk di sana, ada papa, bunda, nenek, orang tua Intan dan Zura, dan sepupu yang lainnnya dari rumah sebelah.

Next part 16


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C15
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk