Saya menelan benjolan di tenggorokan saya dan memaksa diri untuk terus membaca surat itu.
"Dari semua orang, mengapa kamu? Aku tahu ketika kamu membaca surat ini, kamu juga bertanya hal yang sama. Jujur, aku bahkan tidak tahu jawabannya. Aku hanya merasa bahwa aku bisa mempercayaimu.... Kamu adalah orang baik, Beatrix. Kebaikan yang melimpah di hatimu adalah sesuatu yang kusukai. Kamu adalah seseorang yang tidak bisa kujadikan diriku sendiri tidak peduli sekeras apa pun aku mencoba. Aku hanyalah seorang karakter pembantu yang tidak pernah bisa bahagia.... Dan itulah frustrasi terbesar dalam hidupku.