Dua jam kemudian…
Tn. Miller akhirnya menghubungi kembali. Abigail, yang telah menunggu berita tentang Christopher dengan napas yang tercekat, menjawab telepon itu langsung.
"Tn. Miller, tolong katakan bahwa Anda telah menemukan suami saya," dia memohon, matanya bergejolak dengan air mata. Hatinya berdegup kencang di telinganya saat dia menunggu dia berbicara.
"Tn. Sherman telah minum di sebuah bar. Tapi dia pergi pukul 10 bersama Nona Nancy Stone. Saya sudah melihat rekaman pengawasannya."
Napas Abigail menjadi tercekat. Dia merasa seolah-olah seseorang telah meremas hatinya. Genggamannya pada teleponnya semakin kuat, dan buku jarinya putih karena ketegangan. Dia tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar.
"Apakah kamu yakin tentang itu?" dia bertanya dengan skeptis, matanya tergenang air mata. Dia tidak bisa percaya Christopher akan menemani Nancy daripada pulang ke rumah.