Anita merasa sangat malu, ia berjalan dengan langkah cepat meningggalkan counter underwear sambil mendorong trolley belanjanya, saat Chen melihat Anita pergi, ia langsung membalikkan badan, mengurungkan niatnya untuk kembali ke counter membeli underwear yang semula diincarnya tadi, dengan langkah terburu-buru Chen segera berjalan dibelakang Anita, 'Ohh Tuhan, kenapa sih harus ketemu orang ini disini ...', ratap Anita dalam hati, meruntuk nasib sialnya yang dipertemukan dengan Chen yang mati-matian ia hindari selama beberapa hari ini.
Anita menggigit bibirnya, wajahnya tampak gugup dan salah tingkah, sebenarnya ia belum selesai membeli barang-barang keperluannya di supermarket, tapi gara-gara kehadiran Chen, membuat semua list belanjaan yang seharusnya dibeli tiba-tiba lenyap dari memory otaknya.
Anita melirik kesamping, ia menjadi semakin kesal, saat melihat Chen ternyata masih mengikutinya dibelakang,