Cerita nya di lanjutkan enggak nih," tanya lu nie.
"Silahkan saja kenapa tidak," ucap Lin qi.
Saat sudah mendapatkan senjata yang sangat hebat itu kami pun mulai menyerang markas roh hitam, yang sekarang tempat itu sudah menjadi abu, karena pertempuran sengit antara roh baik melawan para roh jahat.
"Sudah itu saja yang dapat ku ceritakan kepada mu." Ucap lu nie.
"Baik lah kalau begitu ayo kita tidur," ujar Lin qi.
Langit hitam yang sangat menakutkan pun berubah menjadi langit berwarna biru tua di tambah sinar yang menyilaukan mata berwarna emas, seorang pemuda laki laki itu pun terbangun dan membuka tirai ia melihat matahari terbit yang sangat indah untuk dilihat, dan seorang wanita muda yang umurnya beribu ribu tahun tiba tiba ada di belakangnya, "Bukan kah hal ini sangat indah," tanya lu nie.
" Ya kau benar lu nie, tetapi aku merasa bingung dengan matahari itu, dia rela bangun pertama kali untuk melakukan tugasnya, tetapi setelah ia selesai melakukan tugasnya entah kenapa dia menghilang tanpa jejak, kenapa dia mau melakukan hal itu padahal tidak ada satu pun orang yang menghargai jasanya," sahut Lin qi.
"Perkataan mu tidak sepenuhnya benar, pahlawan kan biasanya di puja dan di kenal di seluruh negeri tetapi aku tidak pernah menggap hal itu pahlawan yang sebenarnya," ucap lu nie.
"Terus pahlawan sebenarnya itu seperti apa?"
"pahlawan yang sebenarnya tidak akan menujukan bahwa dia adalah seorang pahlawan contoh nya seperti matahari itu, mungkin pemikiran ku ini terlalu naif tetapi bukan kah seorang pahlawan tidak akan pernah mengharapkan imbalan dari jasa jasanya." ucap lu nie.
"Tetapi perkataan mu tidak sepenuhnya benar, pahlawan yang sebenarnya bagi ku adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri dan tidak pernah berbuat jahat sama sekali," ucap Lin qi.
"Sudah lah ayo kita ke guild petualang," ajak lu nie.
"Baik lah," mereka berdua pun melangkah kan kaki menuju ke luar.
Selang beberapa menit mereka sampai di bangunan besar nan menggah di sana terdapat postur misi yang harus di tuntaskan, dan di samping postur itu ada seorang wanita bertelinga panjang, ras wanita itu bernama elf.
"Selamat datang di guild petualang, perkenalkan kan nama ku lean, ada yang bisa saya bantu,"
"Kami ingin mencari uang apakah di sini ada pekerjaan," tanya Lin qi dengan kesopanannya.
Wanita itu pun tersenyum kecil lalu berkata, "Ada tetapi pekerjaan ini sangat berbahaya."
"Pekerjaan apa kah itu dan apa persyaratannya," tanya Lin qi lagi.
"Mengecek dataran berpasir yang ada di sebelah Utara kota ini, tetapi dataran itu sudah memakan korban petualang tingkat A sebanyak 30 dan 500 petualang tingkat B,C,D dan E, memang tugas ini sangat beresiko tetapi bayarannya sebanding tugas nya, untuk persyaratanya hanya mendaftar menjadi petualang biaya yang di perlukan untuk mendaftar sebanyak 1 koin emas per orangnya," ucap lean.
Lin qi pun memaksukan tangan nya ke saku lalu berkata, "Baik lah kalau begitu kami akan mengambil misi ini agar tidak ada lagi korban, ini dua keping koin emas,"
"Benarkah apa yang barusan kau katakan, misi ini sangat berbahaya Lo," ucap lean.
"Tidak perlu khawatir kami akan menyelesaikan misi ini," ucap Lin qi.
"Baik lah kalau begitu ini kartu petualang tingkat E, jika kalian berhasil menyelesaikan misi ini peringkat kalian akan naik ke S+ rank tertinggi dari petualang." Ucap Lean. Mereka berdua pun meninggalkan guild petualang, "semoga kalian selamat," ucap lean sebelum kedua pemuda itu meninggal kan ruangan besar dan mengah itu.
" Seperti nya lawan kita kali ini sangat kuat," ucap Lin qi.
"Aku jadi gak sabar nih," ucap lu nie.
Setelah mereka sudah di luar kota lu nie pun berubah menjadi bentuk naganya, selang beberapa jam mereka sampai di tempat berwarna oren dan butiran pasir berterbangan.
Mereka pun menulusuri tempat itu hawa panas sangat menyengat saat itu, sehingga tenggorokan mereka terasa kering, disaat hal itu terjadi mereka berdua melihat ada wilayah perairan di dekat nya akan tetapi itu hanya fatomorgana yang tidak nyata, saat mereka berdua sampai di sana tiba tiba suara yang sangat nyaring terdengar sehingga menyebabkan kepala mereka pusing, dan tak lama kemudian mereka berada di tempat asing yang sangat pengap, tempat itu sangat gelap hanya ada satu cahaya yang terbuat dari kayu yang diatasnya terdapat Sabtu kelapa, mereka pun menelusuri jalan sempit yang ada di hadapannya.
"Seperti Nya kita sekarang berada di dalam dungeon," ucap lu nie.
"dungeon tempat apa itu," ucap Lin qi, sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"dungeon adalah tempat para monster yang sangat kuat tinggal tempat ini berbentuk seperti menara dan setiap pintu di jaga oleh satu monster, dahulu saat era roh tempat ini sering di gunakan untuk latihan dan di dalam dungeon juga ada peti yang berisi kan harta Karun, tetapi hal tersebut jarang di temukan," ucap lu nie.
"Terus cara kita untuk keluar dari sini bagaimana," tanya Lin qi.
"Satu satunya cara untuk keluar dari sini ya harus mengalahkan semua monster, dan di saat para monster sudah habis maka dungeon ini akan runtuh, dan kita akan di transfer ke tempat kita pertama kali masuk," ucap lu nie.
"Kalau begitu kita harus bergegas sekarang juga," ucap Lin qi.
Mereka pun mulai melangkahkan kaki perlahan sambil berjaga jaga apa bila di serang monster, selang beberapa menit mereka sampai di pintu gerbang pertama, di saat kedua pemuda itu mendekati gerbang tiba tiba monster yang masanya berkali kali lipat dari masa Lin qi dan lu nie muncul tepat di hadapan mereka berdua, monster itu bertubuh manusia tetapi kepalanya seperti kambing jantan matanya berwarna merah dan juga memiliki sayap yang menjulang kebawah. Monster itu pun mengepalkan satu tangannya lalu mengarahkan kepalan itu kebawah tepat mengarah ke arah Lin qi, akan tetapi pemuda itu berhasil melangkahkan kakinya kesamping lebih cepat dari pukulan itu, selang beberapa detik suara besar terdengar nyaring dan getaran hebat juga terjadi sehingga menyebabkan atap sebagian runtuh.
"Serangan macam apa tadi," ucap Lin qi sambil menghembuskan nafasnya perlahan setelah melihat serangan yang sangat dahsyat itu.
"Lu nie biarkan aku yang melawan monster ini, kau tonton saja aksi ku hehehe," ucap Lin qi yang saat itu sedang tertarik dengan lawan yang ada di hadapannya ia berniat untuk melawannya sendiri.
Lin qi pun melesat dengan kecepatan tinggi ke arah monster itu, sambil menarik besi tajam yang ada di pinggangnya, akan tetapi aura biru yang menyengat terus berdatangan ke arahnya, di saat itu ia hampir terkena serangan yang bisa membunuh manusia biasa dengan mudah akan tetapi ia berhasil menghindar, dengan cara berseluncur dengan tubuh terlentang, di saat ia sudah dekat dengan tubuh monster itu tiba tiba serangan tangan yang sangat cepat melesat ke arahnya, serangan itu bisa menghancurkan gedung pencakar langit seketika.