Bab 115: Kekecewaan

Brave membuka paksa mulut lelaki itu, menekannya keatas dan kebawah hingga Clay tidak dapat menggigit tangannya kembali, mulut itu tergangga dengan sangat besar hingga tidak dapat menutup kembali karena kekuatan tangan Brave yang sangat kuat, ia benar-benar tidak berdaya. Dan saat itulah … Brave memasukan obat tersebut hingga kerongkongan Clay, menekankan jari kedalam tenggorokan Clay.

Membuat Clay menggigit dengan kuat tangan Brave, hingga bekas gigitan itu terlihat dengan sangat jelas, darah hitam itu mengalir dengan cukup cepat.

"Ya… kau bahkan sekarang tidak dapat membedakan mana yang makan dan belum?" ucap Brave sambil meringgis sakit.

Brave berusaha mengeluarkan tangannya dari mulut Clay, yang menggigitnya dengan begitu kuat. Ia menariknya perlahan, namun tetap saja Clay tidak membiarkan tangan itu keluar dari mulutnya, mau tidak mau Brave harus memukul kuat kepala Clay hingga mulut Clay terbuka dan membiarkan tangannya terlepas dari sana.