"Apa alasan itu bisa di buktikan?" Kata Pak Ed menatap Aarun menyelidik.
Aarun kembali berdiri dengan tegas ia menjawab "Bisa, saya punya teman yang menjemput saya waktu itu!" Yakinnya.
"Kalau begini kau bisa kan memanggil temanmu itu Aarun?" Tanya Pak Huta.
Aarun mengangguk yakin "Bisa pak," ucapnya berlalu keluar dari ruangan tersebut.
Aarun segera membuka pintu ruangan kepala sekolah tersebut ia yakin jika mereka masih ada di luar sana.
Tepat sekali, Ardo masih di sana ia terduduk sendirian di sana namun bukan hanya Ardo yang ingin ia jadikan pembelaan namun Ian adalah kuncinya.
Ia mendekati Ardo yang kini berdiri saat Aarun menghampirinya, Aarun melihat di sekeliling "Di mana Ian?" tanyanya.
"Dia baru saja masuk kelas, kenapa?" tanyanya balik.
Aarun memegang pundak Ardo "Kau tunggu aku di sini, jangan ke mana-mana!" pintanya Ardo hanya mengangguk pelan ia kembali duduk di sana sedangkan Aarun sudah lari menuju kelas.