Carol masih menggenggam kedua telapak tangan Sindi begitu erat. Nyatanya dia sangat kasihan dengan keadaan Sindi yang terlihat sedu.
"Terima kasih ya, Carol. Kamu sangat baik kepada, Tante. Tante yakin suatu saat mata Wili akan terbuka dan bisa melihat betapa dia telah menyesal karena menyianyiakan wanita baik seperti kamu," kata Sindi merasa sedu. Dia merasa telah menyesal dengan keadaan ini. Baginya, Carol adalah wanita yang dia inginkan jadi menantu bukan malah Jeni.
Banyak sekali rencana demi rencana yang akan disusun oleh Sindi dan Carol. Tentunya semata-mata dengan niat untuk menyadarkan Wili.
Sementara yang terjadi pada Wili sekarang, kondisinya sangat dilema. Dia tak tahu harus kemana sekarang saat jam kerja masih berlangsung. Kalau sampai Jeni mengetahui hal ini tentu istrinya itu akan sedih dan merasa bersalah. Wili memilih untuk diam dulu sekedar menenangkan hatinya.