Sikap diam Ello berhasil membuat Cielo jadi menoleh padanya. "Ke mana saja kamu tadi?"
"Oh, aku kebetulan bertemu dengan temanku di café. Kami minum kopi bersama," jawab Ello jujur.
"Teman siapa? Perempuan?"
"Ya." Lebih baik jujur daripada harus bertele-tele dan mengarang jawaban lain.
Cielo langsung memasang wajah galak nan judes bagaikan monster yang siap menerkam manusia bumi. Ello sampai berharap jika ia bukanlah warga bumi.
Wanita itu mendengus dengan suara yang cukup keras hingga Ello membayangkan cuping hidungnya yang melebar dan bisa dimasuki sesuatu benda. Sepertinya, Ello sudah bosan hidup dan memilih mencari masalah.
"Kamu pergi dengan wanita lain?!" tuduh Cielo.
"Ya, bisa dibilang begitu," ujar Ello pelan. Matanya masih menatap lurus ke depan. Ia menelan ludahnya.
"Kamu sengaja melakukannya padaku?! Kamu mau mencari gara-gara denganku?!" teriak Cielo.
"Aku tidak mencari gara-gara."
"Menepi sekarang juga!" perintahnya tegas.