Ternyata, Ren cukup terkejut dengan yang bernama petai. Tadinya, dia dengan gagahnya menantang ingin memakan sate petai, hingga akhirnya dia merasa ciut di hatinya saat gigitan pertama pada petai.
Meskipun begitu, Ren tidak surut dan terus saja memakannya meski riuh gejolak di benaknya. Selain itu, dia juga menjajal mojito merah yang aman untuk semua usia di atas balita.
Ren bahkan masih bisa mengejek Han yang dianggap bernyali ciut tak berani menjajal petai.
"Hei, hei, Ren, kau belum mencoba burger jengkolnya, loh!" Xia mengingatkan satu jenis makanan yang dipesan untuk Ren. "Cobalah, coba!" Satu burger jengkol dihadapkan ke Ren.
Menatap burger jengkol yang dihindari teman-temannya, ia menatap waspada pada makanan itu, tak ingin tertipu seperti sebelumnya dengan si petai. "Bentuknya aneh, seperti bongkahan batu." Ia berkata lugu sembari keningnya berkerut dalam dan tangannya menusuk-nusuk ringan roti burgernya. "Ehh, ini rupanya empuk."
yuk hayuukk pada vote di buku ini yuk!
sekalian masukkan ke pustaka kalian yah!
yuk dibaca yak, mumpung ini masih aku gratiskan, belum aku gembok ;'))