Max berjalan dengan langkah gontai dan tatapan yang masih kosong. Ternyata tak semudah itu menghilangkan pengaruh mantra yang ditiupkan oleh penyihir wanita itu. Bagaimana pun, meski Linea telah menjadi abu, Max masih tak mengenali siapa dirinya.
Dan satu hal mengerikan lainnya, ia tak bisa menahan hasratnya, hingga tanpa aba-aba dirinya langsung menghambur ke arah Ivory yang sejak tadi sudah menunggunya kembali.
"Max … syukurlah kau selamat. Aku sangat mencemaskanmu!" Ivory membelai rahang tegas Max yang langsung mengecup dan memagutnya tanpa ampun. "Max … ada apa ini? Kau tidak mengatakan apa pun dan langsung melakukan ini … apakah telah terjadi sesuatu?"
Ivory yang tak juga ditanggapi segala pertanyaannya, langsung mencengkeram tangan Max yang sejak tadi menelusuri setiap lekuk tubuh Ivory.
"Max, hentikan! Jawab dulu pertanyaanku. Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau tampak … berbeda?"