Marion pasrah. Ia membiarkan Gabriella menancapkan giginya di permukaan kulitnya, mengingat kembali bagaimana Shana dahulu berhasil kembali pulih dari bentuk feralnya. Ia mengharap sama yang terjadi pada Gabriella, nantinya.
Marion menggelinjang, kala Gabriella yang dalam bentuk makhluk haus darah itu menghisap darahnya seolah hingga nyaris habis. Jika tak ada William yang menarik tubuh Gabriella, mungkin dirinya sudah tinggal nama.
"GABBY! Apa yang kau lakukan? Apakah kau sadar dengan ini semua?" sergah William, tak terima melihat kawannya mencoba untuk mencelakai wanita yang ia cintai.
"T–tidak, Will ... aku yang mengizinkan ia menghisap darahku. Aku berharap ia akan sembuh seperti Shana." Marion mendesis, merasakan nyeri di lehernya. "Sialan! Taringnya tajam juga. Urat leherku nyaris putus, tadi. Terima kasih karena kau datang, Will."