Ariela memijat pelipisnya yang terasa sakit. Pakaian sebanyak ini disiapkan Rey hanya untuk dirinya.
"Dia tahu ukuran bajuku? Terus sebanyak ini apa nggak buang-buang uang?"
Akhirnya Ariela mengambil pakaian casual yang masih sopan. Biar bagaimana pun di rumah ini banyak laki-laki selain Rey. Walau ia bekerja sebagai wanita malam. Bukan berarti Ariela suka memamerkan aurat di tubuhnya itu.
Setelah dirasa sudah rapi, riasan juga nampak sempurna. Ariela keluar dari ruang ganti.
Wanita itu tidak melihat sosok pria yang sejak tadi sibuk dengan pekerjaannya. Kedua bahu Ariela terangkat dengan acuh.
Ariela menghentikan langkah kakinya saat melihat makanan yang tersaji di atas meja kamar. Di sana ada secarik kertas yang membuat Ariela penasaran dengan isinya.
"Kamu makan dulu, aku pergi keluar sebentar. Jangan merindukan aku."
Ariela menggelengkan kepalanya. Ia menatap makanan yang begitu menggoda. Perut ratanya tiba-tiba mengeluarkan suara.
Hai hai. Jangan bosan dengan cerita recehku ya. Mampir juga ke Istri Kesayangan Ceo, Broken Marriage dan Sekretaris Kesayangan Ceo ya.