Tidak seperti sebelumnya, di mana Retta bersemangat dan langsung menambah kecepatan motornya, meski sudah tertinggal, kali ini pikiran Retta malah melayang tak tentu arah.
Di belakang Retta ada sebuah mobil yang begitu mengikutinya, dia sempat tanda tanya kenapa terlihat jelas kalau Retta begitu mengurangi kecepatannya.
Merasa begitu yakin kalau Retta benar-benar mengurangi kecepatannya, pada akhirnya dia melajukan mobilnya sampai sejajar dengan motor Retta.
"Hei, ngapain malah santai?" tanyanya dengan menggunakan nada bicara yang begitu lembut setelah dia menurunkan kaca mobilnya.
"Hah?" Retta merasa begitu kaget saat mendengar kalimat itu dari arah sampingnya, semula dia benar-benar tidak menyadari siapa yang mengendarai mobil itu, karena dia pikir pengguna jalan yang lainnya.
"Lanjutkan, dia belum finish." Dengan menggunakan nada bicara yang santai, dia mengatakan kalau Irene belum sampai dari finish.