Bab 47: Mimpi Buruk Alara Yilmaz

Haruka masih berdiri di depan pintu. Dia tidak mau pergi. Gadis itu menatap semua orang di depannya dengan wajah acuh.

"Pergilah duluan, saya akan menyusul!" kata Zaenab.

"Tidak. Nyonya Havva menyuruh saya membawa anda!" kata Haruka dengan wajah datar.

Dia tak bergerak dari tempatnya berdiri di pintu, wajahnya datar tanpa ekspresi.

Bella dan Katrina saling pandang. "Orang aneh!" gumam kedua gadis itu. Mereka bicara itu pura-pura tanpa melihat kearah gadis asal Jepang. Keduanya asyik minum teh Jawa, Zaenab beli teh Jawa secara online.

"Aku tidak suka melihatnya!" kata

Bella dengan bibir monyong. "Dia itu kayak boneka keramik ukuran beranak susun yang bisa di jadikan jimat, dingin tanpa ekspresi!" kata Bella dengan mimik lucu.

"Hahaha!" Katrina menyemprot minuman teh nya.

"Katrina! bajuku basah!" Bella protes. Dia mengambil tisu membersihkan bajunya.

"Biarin. Kamu sih!" Katrina menyalahkan Bella.

" Lho kok aku di salahkan?"