"Ah.. aku hampir lupa bahwa dia berhutang satu pertemuan denganku di Kafe kami," kekeh Amarlion yang senang mengingat kesepakatannya dengan Arabella saat membawa Ancel tempo hari.
"Siapa?" celetuk Gillean yang tengah bekerja sebagai Asisten di mansion Duke Toleastino bersamanya.
"Arabella," gumam Amarlion.
Gerakan bolpoin Gillean yang tengah menari-nari di atas kertas terhenti, "Amarlion..."
"Hm?"
"Aku bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuatmu sangat terobsesi pada Arabella?" tanya Gillean.
Amarlion menatap sepupunya dingin, "sudah ku bilang berulang kali bahwa ini bukan obsesi. Aku mencintainya," tegas Amarlion.
"Ah, baik. Anggaplah kau mencintainya, tapi bagaimana bisa? Aku sama sekali tak mengerti bagaimana caranya kau bisa mencintai seseorang yang bahkan tak pernah kau temui secara langsung," ringis Gillean sambil meletakkan bolpoinnya ke tempat tinta. Ia akan bicara sedikit serius dengan Amarlion saat ini.