Bab 139: Potongan Puzzle yang Tersusun Perlahan

Setelah Arabella berpidato singkat di hadapan para Kesatria yang ikut menyerang The Sinners malam ini, akhirnya mereka bisa mengistirahatkan tubuh sejenak di sofa empuk yang ada di dalam kamar Julian.

"Kalau dipikir-pikir, kita selalu berkumpul di sini ya dibandingkan ruang tamu," gumam Ravino dengan mata menatap langit-langit kamar Julian yang tinggi dan dihiasi oleh ukiran indah, Chandelier mewah, serta cahaya yang berkilauan.

"Tak ada. Anggap saja rumah sendiri, kau mau kemana juga boleh-boleh saja," balas Felix yang melakukan hal sama seperti Ravino, menatap langit-langit kamar.

"Ini sudah jam dua malam, Anda harus segera tidur, Arabella," ujar Julian yang mengutamakan Arabella di atas segala-galanya.

"Mulai lagi," gumam Felix.

Ia yakin pasangan kekasih itu akan berdebat singkat sebelum akhirnya Julian mengalah seperti yang selalu terjadi selama ini.

"Tapi sepertinya kali ini tidak," sahut Ravino sembari bangkit berdiri tiba-tiba.