Sekantong bingkisan berisi makanan siang buatan mbak Mina, serta kepulangan kak Sefana yang sudah berlalu lima menit. Lantas, aku masih saja melamun di tengah ruangan, di antara keheningan mengusik pikiranku.
Mbak Mina yang tak lagi berada di dekat posisiku, hingga aku terperanjak seorang diri sambil memutar kepala ke segala arah.
"Ah!"
Tersadar bahwa aku sedang melamun sejenak. Daguku yang menunduk miring, berkeliling ke lantai kering, kemudiann kembali menatap ruang kosong yang tidak ada penghuni, selain mbak Mina yang akan segera memberi ikan Koi makan siang.
"Aduh! Kenapa sih gue malah nggak nawarin kak Sefa buat makan di sini? Kan gue jadi bego sendiri."
Resah pun tidak ada artinya. Waktu tidak bisa ditarik ulang kembali. Bahkan kepulangan dokter Sefana yang sudah semakin jauh, pastinya.
Jadi, aku malah memutuskan untuk makan seorang diri di meja makan. Kali ini tidak ada teman karena memang aku terbiasa sendiri.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!
Like it ? Add to library!
Have some idea about my story? Comment it and let me know.