Bab 106: (Bukan) bulan madu.

Aku merasa lega, setelah apa yang kudengar cukup jelas, jujur, bahkan tenang. Kepalaku berbalik, berikut jemariku seolah-olah hendak menunjuk sesuatu dari sana. Ke arah meja makan.

"Gue mau ngabisin serial gue dulu." Aku bertingkah selayaknya semula, sepertinya aku belum mengenalinya.

Tubuhku mulai berbalik, untuk menghindari tatapan Jose. Tapi, tangannya menghentikan langkahku, hingga aku harus berhenti karena itu.

"Ocha, jangan pernah omongin ini ke siapa pun, termasuk Riko sekalipun." Jose mengeluarkan nadanya yang datar.

Aku tahu, kepalaku memutar untuk menatap dirinya lebih jelas. Kepalaku seraya mengangguk, kali ini aku mematuhi perintahnya. Menyimpan rahasia di antara hubungan kami, yang hanya sekadar suami-istri sementara.

Walau sebenarnya, aku selalu menolak segala yang dia ucapkan padaku. Tapi kali ini tidak, aku lebih mematuhi keinginannya.

"Hm." Aku menyahut dengan satu kata saja, maknanya cukup singkat bahkan jelas.