***
"Letakkan di meja saya."
Gadis itu tersenyum lebar, kemudian melangkah maju.
"Bukan di meja kuliah, tapi meja di ruang dosen. Sekarang juga!"
Manik Gea langsung melebar. Itu sama saja dengan Ija yang menyuruhnya untuk ke luar kelas dan tak boleh mengikuti perkuliahan.
"Tunggu apa lagi?" tanya Ija menatap Gea dengan kaca matanya yang tebal.
Gea yang penuh peluh keringat itu menghela napas panjang. Dia menunduk dengan hormat tanpa senyuman.
"Mohon maaf karena keterlambatan saya sehingga mengganggu waktu mata kuliah Bapak. Terima kasih dan permisi," ujarnya berbalik dan meraih kenop pintu dengan langkah lunglai.
***
"Oh, Gea!" panggil seseorang dari belakang yang suaranya sangat Gea kenal. Gadis itu langsung menoleh ke kanan dan mendapati adik tingkat yang menjadi satu angkatan dengannya, Ivana, dari Prodi Desainer.
"Hei, Ivana. Ada apa?" tanya Gea yang baru saja ke luar dari ruangan dosen dengan ekspresi suram.