Bab 91: Simbiosis

***

"Kalian ciuman?" tanya Gea bersemangat begitu masuk ke apartemen. Aletta mengangguk, membuat gadis itu berteriak kegirangan.

"Ssstt! Tetangga sebelah bisa terganggu," ujar Aletta memperingatkan sembari menutup mulut sahabatnya itu. Gea mengangguk kecil, kemudian menyingkirkan tangan Aletta yang menutupi mulutnya.

"Kan sudah ku katakan, Arkhano itu pria dewasa. Bukan anak bocah yang hanya pegangan tangan," ujar Gea tersenyum lebar sembari berkacak pinggang.

Aletta meliriknya sinis. "Huh, aku yang lebih dulu menciumnya."

"Whut-- what?!" Manik Gea melebar. Dia membalikkan paksa tubuh Aletta yang berjalan lebih dahulu, kemudian menggoyangkan tubuhnya.

"Kenapa? Memangnya hanya pria saya yang bisa mencium perempuan lebih dahulu?" tanya Aletta menaikkan sebelah alis.

Gea menggeleng tak percaya, kemudian mengembuskan napas panjang. "Ternyata bukan harimau dan kelinci. Tapi, singa jantan dan singa betina."