Brush!
Palu besar itu tertahan oleh kedua tangan Bagas yang sudah bersatu dengan senjata tongkatnya. Energi yang kuat dan armor yang menutupi kedua tangan Bagas. Serangan kapak benar-benar terkunci hingga energi yang dilepaskan seolah pecah begitu saja.
"Tidak mungkin!"
Jenys tak percaya bahwa serangan kuatnya ditahan dengan baik oleh Bagas, padahal Bagas masih dalam efek tarikan kekuatan dari Core Esensi miliknya. Jadi, benarkah kekuatan pemuda dan juga tim Aflif Agro memang sesuai dengan nama mereka?
Jenys tak bisa menekan dengan kekuaan palunya, dia pun mencuba menarik palunya dengan kuat. Namun, palu kuatnya seolah terjepit dengan kekuatan yang besar. Dia tak bisa menarik palunya sendiri.
"Nyonya Jenys, apakah kamu menyerah sekarang?" tanya Bagas yang melihat ke arah Jenys.
Jenys terlihat marah, wajahnya tak lagi seperti sebelumnya, "Tidak akan, jika aku tak bisa menang, maka kamu juga tak akan bisa menang!"