"Aku tahu, terimakasih, tapi aku benar-benar ingin membuktikan apa yang kau katakan tadi, mungkin aku bisa mencari jawabannya, itu saja."
"Kau marah padaku?" tanya Tian sembari menatap Sakti dengan tatapan mata penuh selidik.
"Tidak, aku tidak marah."
"Aku minta maaf."
"Apa yang harus dimaafkan? Tidak ada yang terjadi, bukan? Kau hanya mengatakan apa yang ingin kau katakan, itu lumrah."
"Jadi, kau tetap akan pergi?" tanya Tian pada Sakti.
"Ya, mungkin saja Dewi Malam masih ada di bumi, aku hanya ingin membuktikan apa yang sudah kau katakan itu."
"Membuktikan apakah dia benar-benar wanita yang mencintaimu?"
"Mungkin."
"Ketika kau tahu, lalu kau tidak mencintainya?"
"Kau bilang asalkan dia baik, cinta itu akan datang secepatnya."
"Iya, benar. Sudahlah, lakukan apa yang menurutmu baik, semoga berhasil, dan kalau kau merasa di luar berbahaya pulanglah, jangan membuat masalah kita tambah banyak karena sesuatu di luar tugas kita."
Sakti mengiyakan apa yang diucapkan oleh Tian.