"Ah, iya, saya, saya-"
Virginia belepotan ingin menjawab apa, sementara ibunya Tian masih menatap serius ke arah gadis itu seolah berharap Virginia mengatakan setuju atas apa yang tadi ia katakan.
Melihat Virginia terlihat kebingungan ingin bersikap seperti apa untuk merespon tawaran sang ibu, Tian mendekat.
"Bu, sekarang kami memang berhubungan, aku harap, Ibu merestui hubungan kami agar hubungan ini lancar sampai maut memisahkan kami, hanya saja untuk menikah aku masih perlu mengumpulkan dana beberapa bulan lagi di samping jadwal syuting juga masih terlalu padat hingga untuk meminta izin untuk mengadakan acara pernikahan, aku rasa sedikit mustahil."
"Kalian sudah resmi berhubungan? Pacaran? Alhamdulillah...."
Dengan wajah semringah sang ibu mengucapkan kalimat tersebut, dengan binar bahagia di manik mata perempuan paruh baya itu.