Wajah Virginia berubah mendengar apa yang diucapkan oleh Lian. Kostnya hancur? Sehancur apa? Siapa yang menghancurkan?
Karena khawatir dan penasaran dengan kabar yang dibawa Lian, Virginia tidak jadi menuju toko milik Lian, gadis itu pamit pada pemuda itu untuk mengecek kostnya, namun, Lian bukannya membiarkan Virginia untuk beranjak.
Tangannya mencekal pergelangan tangan gadis itu hingga gerakan Virginia terhenti seketika.
"Mau ke mana? Kembali ke kost?" tanya Lian dengan sorot matanya yang tajam.
"Iya. Biarkan aku untuk pulang dulu, aku harus memeriksa, nanti aku kembali ke sini lagi buat kerja!"
Virginia berusaha untuk melepaskan tangan Lian yang mencengkram erat tangannya hingga ia tidak bisa berbuat apapun meskipun hanya melangkah saja.
"Biar aku antar!"
Tidak seperti biasanya, saat Lian menawarkan jasa, Virginia banyak cara untuk menolak, kali ini tidak.
Karena pikirannya hanya tertuju pada kostnya. Gadis itu mengiyakan saja apa yang dikatakan oleh Lian.