Setelah kepergian keduanya, Ketua Han langsung masuk ke dalam kamar. Ia sengaja tidak mengunci pintu, ia pun membiarkan saja kedua daun jendelanya terbuka lebar.
Entah apa tujuannya. Yang jelas, Ketua Han tidak biasa bersikap seperti itu.
Sesaat kemudian, dirinya sudah berada di atas tempat tidur. Lampir kamar dimatikan. Keadaan di dalam kamar menjadi gelap. Untunglah kegelapan itu bisa sedikit diusir karena pantulan cahaya rembulan yang menyorot masuk lewat jendela kamar.
Ketua Han sedang berada di posisi berbaring. Kedua tangannya di lipat ke belakang, berfungsi sebagai bantal.
Sekitar sepeminum teh kemudian, ia pura-pura tidur. Tapi dirinya tidak dapat tidur.
Pada saat itulah, mendadak daun pintu terbuka lebar. Seseorang kemudian masuk ke dalam kamar. Gerakan orang itu sangat cepat. Seolah-olah ia adalah ahli dalam hal menyusup masuk ke kamar orang.
Ketua Han sendiri tahu akan hal tersebut. Ia bahkan melihat dengan jelas bahwa kamarnya sudah dimasuki oleh orang lain.