Yan Xi bersuara sangat manis, yang saat ini memiliki konotasi centil, membuat orang semakin tidak bisa menolak. Seperti terdapat sehelai bulu putih melayang ringan ke hati Gu Shen, bahkan membawa rasa gatal pada seluruh anggota badan dan tulangnya.
"Aku tahu." Suara Gu Shen sedikit serak, seolah menahan sesuatu.
Yan Xi menggembungkan pipi karena jawaban singkat Gu Shen. Dia mengira pria itu akan menatapnya dengan penuh kasih sayang dan mengatakan akan selalu memercayainya dan mencoba memahami hatinya yang terdalam. Lalu pada akhirnya, Gu Shen akan meraih tangannya dan berkata dengan hangat dan tulus bahwa dia adalah satu-satunya dalam hidup ini.
Semakin Yan Xi memikirkannya, semakin besar celah di hatinya. Dia cemberut dan kembali ke posisi semula. Gu Shen menoleh ke samping dan berkata, "Ada apa?"
"Kita terlalu dekat, jadi agak panas."