Setelah mengetahui kalau Fathan adalah cowok yang di jodohkan dengan Yera, Adnan jadi memperhatikan cowok itu. Seperti sekarang, di sela sela mengunyah makanan ia melirik Fathan berkali-kali.
Adnan menoleh. "Apa, ngapain?"
"Itu lo daritadi gue liat, lo ngeliatin Fathan mulu,"
Fathan sontak menoleh ke Adnan. Adnan berdecak. "Gak lah, ngapain gue liatin Fathan," elaknya.
"Jangan jangan lo.. suka sama Fathan?" tebak Albert.
Adnan refleks ingin melempar tempat saos ke Albert tapi ia tahan. "Sembarangan lo. Gue masih suka cewek," ujar Adnan.
Albert terkekeh. "Santai dong, gak usah emosi."
"Kalo mau ngomong sama gue, ngomong aja." ucap Fathan.
Adnan menatap Fathan. "Sumpah ya gue pengen ngomong sama lo. Salah satunya lo kenapa gak bilang kalo lo bakal--"
Adnan tidak melanjutkan ucapannya. Sementara Albert mengernyit. "Bakal apa?"
"Gak jadi." ujar Adnan.
"Yang kayak begini nih halal buat di baku hantam." sahut Qathan.