Caca memasuki ruangan kerja Wijaya. Perempuan itu di suruh oleh Bunda Renita, untuk mengajak suaminya makan malam bersama.
Caca memperhatikan Wijaya yang sedang menulis. Tulisan itu ... Seperti tak asing dipenglihatannya. Tulisannya, seperti tulisan yang berada di bawah bantal Libertà, yang ditemukan oleh Raga. Tulisan yang bertuliskan nama Alex.
Caca menjadi berpikir. Apakah Wijaya yang berada di cctv rumahnya itu, hanya untuk menyelundupkan nama Alex di bantal Libertà? Cukup masuk akal, pikir Caca.
Tetapi ... Masih ada yang mengganjal diotaknya, untuk apa Wijaya melakukan itu?
"Pah, kata Bunda makan dulu," Caca menginterupsi, membuat Wijaya berhenti menulis.
"Sekarang banget?" Tanya Wijaya.
"Ya udah. Kalo gak mau, aku bilang—"
"Udah selesai ini ... Ayok, keluar-keluar!"
"Takut diaduin lah tuh," Caca berucap dengan nada mengejeknya. Membuat Wijaya menjitak, kepala perempuan itu.
"Oke, kita musuhan mulai sekarang!"
"Oke, aku bilangin Bunda mulai sekarang!"