Unduh Aplikasi
85.01% PERFECT PAIN / Chapter 295: Chapter 295

Bab 295: Chapter 295

"Gue di ... Rumah opah, iya di rumah Opah." Jawab Caca di seberang telepon.

Mendengar perkataan Ragu dari sebrang telepon, membuat Raga mengerutkan dahinya bingung. Di tambah lagi Caca bilang kalau dia di rumah opahnya, tumben sekali.

Padahal dulu dia bisa dibilang cucu yang durhaka. Bagaimana tidak, ia sangat malas jika berkunjung ke rumah Opahnya dengan alasan Opahnya sibuk dengan dunianya sendiri. Di tambah lagi yang Raga ketahui, Opahnya Caca sedang berada di luar negeri.

"Tumben, ngapain?" Tanya Raga.

"Gak tau, mungkin Opah kangen?" Alasan Caca.

Raga menutup matanya sejenak, lalu membukanya kembali merasa lega. Entah kenapa, semua yang berhubungan tentang Caca selalu membuatnya resah kepalang.

"Kenapa gak bilang dulu coba? Kita berempat nyariin lo! Takutnya lo kayak minggu lalu," marah Raga.

"Perhatian banget sih Bang Agaa. Udahan dulu yah bye! Entar gue telepon lagi."

'Tut'


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C295
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk