"DIAM KARIN! BERHENTI SEBUT DIRI LO ISTRI GUE!!!!"
Deg. Lagi - lagi hati Karin tersentak.
Perempuan itu tidak berani berkata-kata lagi sekarang, bibirnya terkunci, hatinya teriris, matanya tak kuat ingin mengeluarkan bulir - bulir air mata. Ia hanya tertunduk, badannya gemetar. Ingin rasanya menangis sekencang - kencangnya saat itu.
Baru saja perempuan itu merasa bahwa ada perubahan dari Rayhan pada dirinya. Ia juga baru merasakan senang di mana laki-laki tuh bisa bercanda dengan dirinya setelah menikah. Hatinya seperti ditusuk-tusuk jarum di tempat yang sama. Karin menggigit bibir bawahnya untuk sabar menguatkan dirinya sendiri agar ia tidak menangis.
Karin, adalah perempuan dengan segudang harapan setelah masa depannya dihancurkan
Ia berharap bahwa hari ini hanya mimpi saja dan ada yang akan membangunkannya nanti. Tapi meskipun hanya mimpi rasanya sesakit ini.
'Sadar Karin, ini bukan mimpi.' Batinnya berucap pada diri.