"Sebenarnya aku ingin pulang dan kumpul lagi sama mereka. Tapi aku belum siap kalau harus berhadapan dengan Hasan. Ya Allah, aku tidak ingin menikah dengan Hasan, tolong aku ya Allah. Tolong kirim aku penyelamat."
Aisyah saat itu masih duduk di tempat dia jualan. Namun kali ini tumben jualannya masih sepi.
"Tumben, kok sepi ya? Biasanya jam segini pasti sudah rame. Mana si Tia libur."
"Hei, sendirian saja neng!"
"Iya, mau beli gorengannya? Atau kentakinya bang?"
Dua preman datang menghampiri tempat jualan Aisyah saat itu. Mereka berpura-pura untuk membeli apa yang di jual Aisyah saat itu.
"Iya, kita mau beli gorengan dan kentaki 50 ribu saja."
"Oh, iya. Tunggu sebentar ya!"
Aisyah langsung mengambil beberapa gorengan dan kentaki untuk di masukkan dalam plastik. Tengah asyik mengambil, dua preman itu tampak saling memberikan kode untuk segera menyergap Aisyah. Salah satu di antara mereka mengedipkan matanya sebelah dan memberikan jempol tanda oke.
"Bagaimana?"
"Aman! Ayo!"