"1, 2, 3, 1, 2, 3,"
May melangkah kan kakinya dengan berhitung secara berulang-ulang di atas genangan air di tanah. Hari itu baru reda hujan, jadi genangan air di mana.
Pagi itu, masih terlihat sepi. Namun May datang lebih awal. Karena kebiasaan May memang selalu datang lebih awal dari pada yang lain. Dia senang menghabiskan waktu di sekolah, meski pagi sendirian di kelas. Alasan lain juga, dia harus di antar lebih cepat karena Mama dan papanya dinas pagi yang mengharuskan datang cepat ke tempat kerjanya.
"1, 2, 3,"
Ucapnya berulang dengan melompat genangan air.
"Kayak anak kecil baru belajar berhitung saja!" Tiba-tiba kata-kata itu melayang begitu saja.
"Ada suara, tapi kok orangnya tidak kelihatan ya? Siapa tadi?" May celingukan. Dia tidak sadar, kalau Al sudah di belakangnya.
"Memangnya kamu pikir aku hantu!" Cetusnya lagi.
"Eh, Al." May menoleh kebelakang dan cengengesan.
"Apa? Hantu bilang?"
"Iya, hantu. Hantu tampan!" Ledek May.