Setelah dua puluh berusaha mempertahankan posisi, akhirnya pendekar pilih tanding itu tidak mampu bertahan lebih lama. Serangan Pendekar Naga Putih berhasil mengenai tubuhnya.
Tebasan pedang memanjang datang dari sisi sebelah kanan. Serangan itu tepat mengenai dadanya dengan telak.
Hu Dao memelototkan matanya. Darah segar keluar dengan deras dari dada itu. Tidak lama setelah menerima luka tebasan tersebut, tubuhnya langsung ambruk ke atas tanah.
Ia tewas tanpa sempat memberikan perlawanan.
Sementara di sisi ya, Ji Cheng tampak sudah mendapatkan posisinya kembali. Orang tua itu sudah bangkit berdiri. Tongkat bercabang dua dihunus depan.
Sekejap berikutnya, ia langsung menyerang dengan segenap tenaga dan kekuatan yang masih tersisa di tubuhnya.
Tongkat bercabang itu bergerak bagaikan angin. Tusukan dan hantaman tongkat datang dari setiap penjuru mata angin.