Zhang Yi tidak bicara lagi. Ia langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Meskipun tidak bicara lebih lanjut, tapi ia sudah mampu menebak apa jawabannya.
Kalau bukan terpesona akan kecantikan dan daya tarik Ketua Jia yang maha cantik itu, apa lagi?
Perjalanan masih terus berlanjut. Mereka berdua terus bercerita selama perjalanan itu berlangsung. Hingga tanpa terasa, setelah melewati waktu beberapa hari, akhirnya mereka tiba juga di tempat tujuannya.
Saat tiba di sana, kebetulan waktu masih menunjukkan siang hari. Sebentar lagi matahari akan berada tepat di atas kepala.
Zhang Yi dan kelima anak gadis turun saat mereka tiba di gapura masuk.
"Terimakasih atas semuanya, Paman," kata Zhang Yi dengan sopan.
"Sama-sama, Tuan Muda,"
Si kusir mencambuk lagi kudanya. Beberapa ekor kuda itu langsung berlari dengan kencang.
Zhang Yi sendiri kemudian langsung masuk ke dalam desa. Ia yakin, orang tua kelima gadis itu pasti sudah menunggu kedatangannya.