Yaitu Giman.
Sayangnya, para anggota penting pemukiman pasti tak akan mengizinkannya. Dan berakhir mendapatkan penghianatan seperti ini.
"Pak, apa kita nggak coba buat periksa ke sana?" tanya Jefri dengan cemas.
Dia tadi melihat pergerakan, dan ia yakin kalau itu Anya. Jefri ingin segera mendekat, akan tetapi dicegah oleh Yanto.
"Tunggu, jangan gegabah," sergah Yanto.
"Tapi tadi, ada suara tembakan," ujar Jefri.
"Aku tahu, tapi kalau kita ke sana sekarang. Akan ada banyak korban yang berjatuhan. Abimanyu bukan orang sembarangan, ditambah orang itu gila. Kalau kita gegabah, bisa-bisa dia akan mencelakai banyak orang. Kita nanti akan susah sendiri dan kalah telak," terang Yanto.
Jefri meremas udara, dia begitu kesal dengan situasi sekarang. Di mana ia hanya bisa diam di atas perahu, bersembunyi dalam gelapnya lautan untuk mengintai musuh.
"Bersabarlah, kalau kita salah langkah. Kita tidak akan bisa menyelamatkan siapapun," tambah Yanto.