Kring! Kring! Kring!
Ponsel Zee berdering. Zee melihat caller id pemanggil di ponselnya, tapi nomornya tidak dikenal sama sekali.
“Ya, halo,” sapa Zee kepada orang yang menelponnya.
“Zee … bisakah kita bicara hari ini?” tanya pria di telepon itu yang ternyata Melvin yang menggunakan nomor ponsel yang baru.
“Ada perlu apa?” tanya Zee ketus. Dari suaranya, Zee sudah mengetahui bahwa orang yang meneleponnya adalah Melvin. Ia sudah sangat hafal dengan suara mantan suaminya itu.
“Tentang perceraian kita … Ada hal penting yang harus kita bahas,” jawab Melvin.
“Besok saja saat kita melakukan mediasi di depan hakim,” tolak Zee. Ia sudah malas melihat wajah Melvin.
“Please … satu kali ini dan mungkin kabar dariku bisa membuat kamu mengurungkan perceraian kita nanti,” pinta Melvin penuh harap.
“Kamu terlalu percaya diri.”
“Please, Zee … aku mohon. Hari ini saja.”
“Ya sudah, kita bicara di rumahku saja.”
“Baiklah. Satu jam lagi aku sampai ke rumah ya.”