Sementara Paman Sujatmiko masih melawan Putri Galuh dengan begitu sengitnya. Tidak kalah lagi Paman Sujali juga melawan Dewi Ambiwati dengan begitu sengitnya. Dan si Ratu buaya bertempur walaupun terengah-engah melawan Kiai Wungu dan Nyai Wungu. Peperangan itu masih ramai terdengar di halaman kerajaan Pringsewu, di tambah suara prajurit dari masing-masing kubu yang saling menyerang menambah suasana keramaian peperangan di halaman kerajaan Pringsewu. Ada yang bertujuan balas dendam dengan Putri Sekarwati ada pula ada yang berniat menculik Pangeran Abimana sebagai anak keturunan bidadari untuk di jadikan sekutu ataupun hal lainnya para siluman singa dan buaya.