PRANGGG..
Gerakan Max yang sedang keluar dari mobil, sontak terhenti ketika mendengar suara benda pecah, disusul dengan suara teriakan bersahutan. Kepala Max menengadah memandang rumah mewah miliknya dengan kening berkerut, seolah baru pertama kali dirinya memperhatikan detail mansionnya.
Sejak kapan, Edelweis mansion tidak lagi nyaman untuk ditinggali? Mansion ini adalah milik Tuan dan Nyonya Alexander, papa dan mama Max. Namun, sejak papa Max meninggal, mamanya tidak lagi mau tinggal sendirian di mansion mewah itu. Rumah itu terlalu besar, terlalu kosong, dan terlalu banyak kenangan, hingga membuat Nyonya Alexander memilih tinggal di apartemen mungil nan mewah daripada tinggal sendirian di Edelweis mansion.
"Tuan Max, untunglah anda segera datang." Seorang pria paruh baya berjalan cepat mendekati Max.