BAB 82. PASTI ADA CARANYA
"Hu ... Baiklah." Bai Xue Jian menghela napasnya.
Tangannya tampak lemas menopang kepalanya yang bersandar. Mulutnya mengerut disertai dengan wajah yang mengeluarkan ekspresi kekecewaan. Hela napasnya juga terdengar berat sampai asap putih yang keluar dari hidungnya tampak panjang.
Dalam kepasrahan dan wajah malasnya, Bai Xue Jian berkata, "kenapa aku bisa punya kakak yang sangat tidak berani seperti mu? Padahal Shan Dai mengatakan sangat mengagumimu."
"Hmm?!" Yun Heng membulatkan matanya lebar-lebar.
"Apakah itu benar?" tanya pria itu.
Yun Heng dibuat penasaran dengan cerita dari Bai Xue Jian barusan. Tubuhnya pun maju mendekat pada meja. Kedua tangan dilipat di atas meja dan kepalanya tampak turun ke bawah untuk lebih mendekat pada adik perempuannya itu.
Bai Xue Jian menenggelamkan kepalanya ke atas pergelangan tangannya yang menempel di atas meja. Memalingkan wajahnya ke arah lain dan mulai menutup matanya.