Sesampainya dirumah, Nara langsung masuk ke dalam kamarnya. Saat mamanya memanggilnya untuk makan malam terlebih dahulu, Nara mengatakan jika dirinya sudah kenyang.
Setelah mengganti pakaiannya, Nara langsung merebahkan tubuhnya. Dia menatap langit-langit kamarnya.
Dalam diam, Nara masih merenungkan tentang tadi, dimana dia mengirimkan foto Alvin yang ada di cafe juga.
Nara masih teguh pada pendiriannya jika tindakannya tadi sudah benar. Menurutnya, lebih baik dia yang memberitahu sendiri, daripada Rayhan tahu dari orang lain.
Tanpa terasa air mata Nara keluar, entah kenapa dia jadi ingin menangis. Karena bisa dibilang, ini pertama kalinya mereka bertengkar sejak dekat dan pacaran.
Nara mengusap air matanya.
"Cengeng banget gue kaya gini aja nangis." Gumamnya.
Lalu membuka ponselnya dan melihat WhatsApp milik Rayhan, rupanya cowok itu sedang online. Namun, tidak mengirim pesan pada Nara.
"Yaelah, terserah deh. Mau marah juga silahkan." Nara menggerutu pelan.