"Sudah tenang saja, aku akan membelikan kamu sarapan," ucap Maya.
"Tidak usah, aku tidak enak kalau kamu yang membelikannya untukku," tolak Aneska halus karena dirinya juga tahu Maya punya uang hanya untuk makan saja.
"Tidak apa-apa Aneska, aku sedang ada uang jika hanya membelikan kamu sarapan, aku juga masih mampu."
"Terima kasih," jawab Aneska.
"Sama-sama," jawab Maya. "Yang penting traktirnya jangan sering-sering."
Aneska tersenyum. "Nanti aku yang gantian traktir kamu jika aku sudah dapat pekerjaan."
"Ide bagus," jawab Maya. "Ayo, kita pergi ke warteg."
Aneska dan Maya pergi ke arah jalan raya besar menuju ke warteg untuk mencari sarapan.
....
Sementara di tempat lain , di kamar yang cukup nyaman. Nampak Serlin masih tertidur dalam pelukan Ramon. Tubuh keduanya saling menempel di balik selimut yang tebal tanpa mengenakan sehelai benang pun. Nampak wajah keduanya seperti orang yang kelelahan.
Tinggalkan jejak my reader untuk author dan berikan komentarnya di setiap chapter.
Terima kasih.