Angin menderu mengiringi sosok ramping berbalut kain lembut dan halus berwarna putih itu, melintas cepat mengarungi ruang hampa udara tak berbatas. Telinganya yang sedikit runcing di bagian atas menangkap sebuah getaran tanpa suara, menandakan bahwa ia sudah dekat ke tempat tujuannya.
Tiba-tiba sebuah sosok mengejarnya.
Ia menoleh, dan menemukan tubuh tinggi besar berbalut pakaian perang berwarna merah telah tiba di sisinya.
"Waah … ini sebuah kejutan. Apakah dia memanggilmu juga?" tanya sosok berbaju putih dengan suara lembutnya. Wajahnya menatap dengan penuh rasa penasaran.
"Begitulah," jawab sosok berbaju merah dengan suara beratnya. "Aku cukup terkejut dia memanggilmu juga."
Si Baju Putih tertawa kecil. "Kenapa? Apakah terlalu aneh dan tidak wajar kalau dia memanggil kita berdua?" tanyanya berpura-pura polos.
Si Baju Merah melirik dengan tatapan kesal, menyadari maksud dari kalimat sindiran sarkastik itu.