Vanya terlihat amat terguncang hingga tak bisa mengatakan apa-apa.
"Ini … mungkin tulang belulang anjing lain," Bob tampak gusar.
"Ya ampun, Bob. Masa kebetulan sekali ada anjing lain dikuburkan disini dengan nama yang sama dengan cara penguburan yang sama?" Wira mulai tak bisa menahan kekesalannya. "Ini kan bukan pemakaman umum? Ini kebun kosong! Tidak mungkin ada kebetulan yang sangat kebetulan seperti itu!"
Bob hanya diam tak tahu harus menjawab apa.
Vanya menutupi mulutnya dengan tubuh gemetar.
Dinda dan Nia yang meskipun merasa lega karena terbukti tidak salah mengingat, tetap merasakan ada perasaan aneh yang mengganjal dipikiran mereka.
"Aku mau mampir sebentar kerumah orang tuaku," kata Bob yang tetap tidak bisa menerima kenyataan. "Aku mau tanya tentang Pak Samsul. Barangkali Papa dan Mama tahu sesuatu."