Tidak ada siapapun atau apapun yang terlihat. Tetapi entah mengapa perasaannya mengatakan bahwa ada 'sesuatu'. Sesuatu yang selalu memperhatikannya setiap kali ia melewati jalan setapak ini.
"Aaaaahhh!" jerit Sari tiba-tiba.
Sari melihat ke bawah sembari mengaduh. Satu kakinya terperosok ke dalam sebuah lubang kecil di tanah yang sebelumnya tak terlihat olehnya, karena tertutup daun-daun kering yang berserakan dan suasana di jalan setapak itu yang memang gelap. Cekungannya yang dalam dan sempit itu membuat kaki Sari terjepit dalam posisi yang sulit.