"Tapi ... Kak Maya tau kan, mengenai laporan warga desa sekitar ...."
Belum sempat Ann menyelesaikan kalimatnya, pintu kembali terbuka.
Marina Niamiz keluar dari ruang pemeriksaan dengan membawa kantong kertas berwarna coklat di tangannya.
"Hei, cowok-cowok, giliran kalian," ucap Marina sambil tersenyum ramah dan menunjuk ke belakang, ke arah pintu masuk ruangan pemeriksaan. "Boleh masuk barengan katanya."
Dan Ale serta Budi langsung bangkit dari duduknya, mengangguk dan tersenyum sopan pada Marina, lalu melangkah masuk.
Marina beranjak menghampiri Ann dan Maya.
"Halo, aku Marina," ucap Marina langsung pada Maya, karena ia tadi sudah berkenalan dengan Ann.
"Oh, iya, aku Maya, Mbak," sahut Maya yang langsung berdiri dan menyambut uluran tangan Marina.
"Kamu temennya Mimi juga?" tanya Marina.
"Belum sempat kenal, Mbak," ucap Maya dengan wajah menyesal. "Yang kenal cuma Budi, teman saya yang tadi."
"Ooh, oke," sahut Marina sambil mengangguk.